Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Kolaborasi adalah kunci untuk pemahaman yang lebih dalam,
pertumbuhan, dan pengembangan. Di dunia pendidikan, terutama dalam konteks
ruang belajar daring, kolaborasi menjadi semakin penting. Artikel ini akan
mengulas sebuah inisiatif kolaborasi yang menggabungkan kecerdasan dan
keragaman siswa, di mana ruang kolaborasi menjadi pintu gerbang untuk memahami,
menghargai, dan memanfaatkan kekuatan konteks sosio-kultural di instansi
masing-masing.
Ruang kolaborasi ini adalah hasil dari kerja sama antara
rekan CGP angkatan 9 kelas 9B, fasilitator, dan pengajar praktik yang
menggunakan platform LMS daring Google Meet. Fokusnya adalah pada dua aspek
utama: Pertama, mengidentifikasi kekuatan unik dalam konteks sosio-kultural di
instansi masing-masing, dan kedua, mengeksplorasi cara pemikiran Kontekstual
Humanistik (KHD) dapat diaplikasikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai luhur
kearifan budaya daerah asal yang relevan.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang
bagaimana kolaborasi ini menjadi jendela yang mengungkap potensi yang luar
biasa dalam konteks pendidikan, yang memungkinkan siswa untuk menjalani
pengalaman pembelajaran yang lebih berarti dan relevan.
Dalam kegiatan ini, CGP dibagi menjadi beberapa kelompok
untuk berdiskusi dan berkolaborasi guna mendalami kekuatan konteks
sosio-kultural di instansi masing-masing serta mempertimbangkan bagaimana
pemikiran Kontekstual Humanistik (KHD) dapat diaplikasikan dengan relevan sesuai
dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan. Pendekatan
ini memungkinkan siswa untuk menjelajahi kekayaan budaya yang ada dalam
lingkungan pendidikan mereka dan menghubungkannya dengan proses pembelajaran.
Melalui diskusi dan kolaborasi ini, mereka dapat memahami betapa pentingnya
mengintegrasikan nilai-nilai lokal ke dalam pendekatan KHD guna menciptakan
pengalaman belajar yang lebih berarti dan relevan.
berikut adalah hasil dari diskusi bekolaborasi antar kelompok
Hasil dari kolaborasi ini adalah pemahaman yang lebih dalam
tentang kekuatan konteks sosio-kultural di instansi masing-masing dan bagaimana
pemikiran Kontekstual Humanistik (KHD) dapat dikontekstualkan sesuai dengan
nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan. Setiap kelompok
diskusi telah berhasil mengidentifikasi aspek-aspek unik yang memengaruhi
pengalaman pendidikan di lingkungan mereka.
Selain itu, kolaborasi ini juga telah membawa siswa untuk
lebih mendalam dalam pemahaman nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya daerah
mereka. Mereka telah merenungkan bagaimana nilai-nilai seperti gotong royong,
rasa hormat terhadap tradisi, atau nilai-nilai kearifan lokal lainnya dapat
diintegrasikan ke dalam proses pendidikan dengan cara yang bermakna.
Hasilnya adalah pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
pendidikan dapat menjadi lebih relevan dan kontekstual, serta bagaimana siswa
dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang memiliki pemahaman yang lebih
dalam tentang budaya mereka sendiri. Kolaborasi ini juga mengingatkan kita akan
pentingnya menghargai dan merayakan keragaman budaya yang ada di sekitar kita,
dan bagaimana hal ini dapat menjadi sumber daya yang berharga dalam
pengembangan pendidikan yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar