Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Kolaborasi antar peran dan nilai sebagai Guru Penggerak

Gambar
Selamat datang di Modul 1.2 dari program pelatihan ini. Pada modul ini, kita akan membahas kegiatan kolaborasi daring yang akan dilakukan melalui sistem manajemen pembelajaran (LMS). Sebelum kita memasuki detail lebih lanjut, mari kita perkenalkan konteks kegiatan ini. Dalam kegiatan ini, peserta, atau yang kami sebut sebagai "Para CGP" (Calon Guru Penggerak), akan berkolaborasi sesuai dengan kelompok yang telah diberikan oleh fasilitator. Setiap kelompok akan difokuskan pada topik yang telah ditentukan sebelumnya. Topik tersebut adalah "Peran dan Nilai Guru Penggerak yang Telah Dilakukan di Sekolah Masing-Masing." Melalui platform LMS, kita akan menjalankan kegiatan kolaborasi ini dengan tujuan untuk mendalami pemahaman tentang peran dan nilai guru penggerak dalam konteks sekolah masing-masing. Aktivitas ini akan memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman, ide, dan praktik terbaik yang telah kita terapkan di lapangan. Penting untuk diingat bahwa kolaborasi me

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 09 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Gambar
  Selama mengikuti kegiatan pembelajaran modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak, saya merasa sangat diberkahi dengan pengetahuan-pengetahuan baru yang telah saya peroleh. Dalam merefleksikan kegiatan ini, saya ingin menggunakan model 4F, yaitu Facts (peristiwa), Feelings (perasaan), Findings (pembelajaran), dan Future (penerapan ke depan).   FACTS (PERISTIWA) Pada awal bulan September, kami memulai perjalanan pembelajaran di LMS dengan fokus pada Modul 1.2 yang membahas tentang Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak. Pada tanggal 4 September, kami mengikuti sebuah kegiatan Ruang Kolaborasi yang sangat bermanfaat, di mana kami berdiskusi tentang nilai-nilai dan peran yang telah kami jalani dalam lingkungan sekolah. Dalam kelompok diskusi, kami menemukan beragam pengalaman dan kontribusi yang luar biasa dari berbagai jenjang pendidikan. Salah satu peserta dari jenjang SD berbagi pengalaman tentang bagaimana dia sebagai guru penggerak telah melakukan inovasi untuk pesert

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 09 Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Gambar
     Jurnal Refleksi dwi mingguan ini disusun sebagai bagian integral dari tugas yang harus saya selesaikan sebagai seorang calon guru penggerak. Sebagai individu yang memiliki tekad untuk memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan, saya merasa perlu untuk memperdalam pemahaman saya tentang berbagai aspek pendidikan. Modul 1.1 yang berfokus pada "Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan" menjadi landasan penting bagi perjalanan refleksi ini. Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan ternama dari Indonesia, telah memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam pengembangan pendidikan di tanah air. Pemikiran filosofisnya telah membentuk pandangan-pandangan baru tentang pendidikan yang berakar pada budaya dan nilai-nilai lokal, sambil tetap relevan dalam konteks global. Modul 1.1 menjadi pintu gerbang bagi saya untuk memahami lebih dalam visi dan prinsip-prinsip yang telah ditanamkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan kita. Dalam refleksi

Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Gambar
Kolaborasi adalah kunci untuk pemahaman yang lebih dalam, pertumbuhan, dan pengembangan. Di dunia pendidikan, terutama dalam konteks ruang belajar daring, kolaborasi menjadi semakin penting. Artikel ini akan mengulas sebuah inisiatif kolaborasi yang menggabungkan kecerdasan dan keragaman siswa, di mana ruang kolaborasi menjadi pintu gerbang untuk memahami, menghargai, dan memanfaatkan kekuatan konteks sosio-kultural di instansi masing-masing. Ruang kolaborasi ini adalah hasil dari kerja sama antara rekan CGP angkatan 9 kelas 9B, fasilitator, dan pengajar praktik yang menggunakan platform LMS daring Google Meet. Fokusnya adalah pada dua aspek utama: Pertama, mengidentifikasi kekuatan unik dalam konteks sosio-kultural di instansi masing-masing, dan kedua, mengeksplorasi cara pemikiran Kontekstual Humanistik (KHD) dapat diaplikasikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang bagaimana kolab

Pendidikan yang Mencerahkan melalui Visi Ki Hadjar Dewantara untuk Guru Penggerak

Gambar
  artikel ini akan membahas berbagai konsep penting dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) yang saya pelajari dari Modul 1.1 "Calon Guru Penggerak." Pemikiran KHD adalah fondasi bagi pendekatan pendidikan yang merdeka, inklusif, dan berfokus pada pemberdayaan individu. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi enam konsep utama yang menjadi dasar pemikiran KHD: Kerangka pemikiran KHD ,Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara ,Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun ,Kodrat Alam dan Kodrat Zaman, Budi Pekerti, Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dengan memahami konsep-konsep ini, kita dapat lebih mendalam dalam meresapi visi dan filosofi pendidikan KHD serta bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi pada peran kita sebagai calon guru penggerak.   Dalam konteks pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) tentang pendidikan, istilah-istilah tersebut memiliki makna sebagai berikut: Kerangka Pemikiran KHD : Kerangka pemikiran KHD adalah struktur konseptual atau land

Membentuk Karakter Mulai dari Ruang Kelas, Peran Guru dan Tanggung Jawab sebagai Calon Guru Penggerak pada Trapesium Usia

Gambar
         Membentuk karakter individu yang kuat dan berintegritas merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan. Proses ini dimulai dari ruang kelas, di mana peran guru menjadi kunci dalam membentuk karakter siswa. Hal ini menjadi semakin relevan dalam konteks calon guru penggerak pada trapesium usia yang tengah mengemban tugas pendidikan.      Guru adalah agen penting dalam pembentukan karakter siswa. Mereka bukan hanya penyampai pengetahuan, tetapi juga panutan dan teladan bagi generasi muda. Dalam lingkungan trapesium usia, calon guru penggerak memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk karakter siswa dengan nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang kuat.      Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran guru sebagai pembentuk karakter dalam konteks trapesium usia, serta membahas tanggung jawab yang harus diemban oleh calon guru penggerak. Dengan pemahaman yang mendalam tentang peran ini, mereka akan menjadi motor penggerak yang kuat dalam membentuk generasi yang berka

Menjadi Pendidik Inspiratif: Mengadopsi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Gambar
  Tugas "Mulai dari Diri" dalam Modul 1.1 mengajarkan saya tentang pentingnya pendidikan sebagai alat pembebasan dan pemasyarakatan. Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga pemahaman akan hakikat hidup, kebebasan, dan martabat individu. Dalam sejarah pendidikan Indonesia, sosok Ki Hajar Dewantara (KHD) memiliki peran yang tak tergantikan. Namanya diabadikan sebagai lambang perjuangan dalam menciptakan sistem pendidikan yang merdeka, inklusif, dan berfokus pada pemberdayaan manusia secara menyeluruh. Salah satu pemikiran sentral KHD adalah bahwa pendidikan bukan hanya sekadar transfer pengetahuan, tetapi sebuah proses pembebasan manusia dalam segala aspek kehidupan. Mari kita telaah lebih dalam tentang pemikiran ini dan bagaimana ia relevan dengan konteks pendidikan saat ini. Pendidikan sebagai Proses Pembebasan:      Bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak hanya melulu tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentan

Refleksi dalam Mengajar: Meningkatkan Pelayanan Pendidikan melalui Pengembangan Diri

Gambar
ini adalah ringkasan yang baik untuk berbagi dalam kelompok dalam tahap Ruang Kolaborasi. Hal ini akan membantu memahami bagaimana nilai inovatif dapat membantu dalam melayani murid dengan lebih baik dan memberikan ide-ide mengenai peran Guru Penggerak dalam berbagai kegiatan di sekolah. Semoga ini dapat menginspirasi dan memotivasi rekan-rekan guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik. 1.      apa yang dapat saya ceritakan mengenai salah  SATU dari nilai-nilai GP  (berpihak pada murid, inovatif, kolaboratif, reflektif, dan mandiri) yang telah membantu saya dalam melayani murid saya dengan lebih baik?. Tuliskan dalam bentuk narasi singkat untuk berbagi dalam kelompok dalam tahap Ruang Kolaborasi.     2.      Apa saja  10 kegiatan di sekolah  yang saya anggap masuk sebagai  contoh penerapan dari peran GP  yang saya pahami saat ini (pemimpin pembelajaran, pendorong kolaborasi, penggerak komunitas praktisi, mewujudkan kepemimpinan murid, menjadi coach bagi rekan

Program Pengembangan Diri Guru Penggerak: Menguatkan Nilai-nilai dan Peran untuk Pendidikan yang Lebih Baik

Gambar
  Hampir satu bulan ini, perjalanan pembelajaran saya di dalam program CGP telah membawa saya melalui dua modul yang sangat berharga, yaitu Modul 1.1 dan 1.2. Meskipun baru sebatas dua modul, banyak sekali hal yang telah menjadi pencerahan dan pengalaman berharga bagi saya. berikut koneksi dantar materi pada modul 1.1 dan 1.2    1.      Peristiwa Momen yang paling penting, menantang, dan mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah pemahaman mendalam tentang filosofi pendidikan dalam Kurikulum Merdeka dan nilai dari menjadi seorang guru penggerak. Modul 1.1: Filosofi Pendidikan pada Kurikulum Merdeka Pada Modul 1.1, saya merasa terinspirasi oleh konsep filosofi pendidikan yang menjadi inti dari Kurikulum Merdeka. Memahami bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter, keterampilan, dan nilai-nilai positif dalam setiap peserta didik. Saya menyadari bahwa pendidikan memiliki peran pent